Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Sahabat yang di rahmati Allah,
Memakan harta haram doa kita boleh tidak diterima oleh Allah.
Ibnu Abbas berkata bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah." Apa jawaban Rasulullah SAW, "Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) nescaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya." (Hadis Riwayat At-Thabrani)
Dalam Al-Quran disebutkan, "Katakanlah, terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan oleh Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. "Katakanlah, "Adakah Allah telah memberikan izin kepadamu (dalam persoalan mengharamkan dan menghalalkan) atau kamu hanya mengada-adakan sesuatu terhadap Allah?" (Surah Yunus, (10) ayat 59)
Di bawah ini beberapa akibat dan kesan makanan haram yang masuk ke perut kita, sebagaimana banyak diungkapkan di hadis Rasulullah SAW ;
1. Tidak Diterima Amalan
Rasulullah SAW bersabda maksudnya, "Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari." (Hadis Riwayat At-Thabrani).
2. Tidak Terkabul Doa
Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan SAW, "Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul." Rasulullah menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabul." (HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!" Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?" (Hadis Riwayat Muslim).
3. Mengikis Keimanan Pelakunya
Rasulullah SAW bersabda maksudnya, "Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
4. Mencampakkan Pelakunya ke Neraka
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya." (Hadis Riwayat At-Tirmidzi).
5. Mengeraskan Hati
Imam Ahmad pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, "Dengan memakan makanan halal." (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219).
At- Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, "Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (siddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah," (Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216)
6. Haji dari Harta Haram Tertolak
Rasulullah SAW bersabda maksudnya, "Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, "Labbaik, Allahumma labbaik!" Maka yang berada di langit menyeru, "Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima." (Hadis Riwayat At-Thabrani)
7. Sedekahnya Ditolak
Rasulullah SAW bersabda maksudnya, "Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa untuknya." (Hadis Riwayat Ibnu Huzaimah)
8. Solatnya Tidak Diterima
Dalam kitab Sya'bul Imam disebutkan, " Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya wang haram, maka Allah tidak akan menerima solatnya selama pakaian itu dikenakan." (Hadis Riwayat Ahmad)
9. Silaturrahim Sia-sia
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah SAW bersabda, " Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara' (berhati-hati)." (Hadis Riwayat Abu Daud).